Sabtu, 30 Juni 2012

Keajaiban Sholat Tepat waktu dan sedekah





Banyak yang mau berubah, tapi memilih jalan mundur. Andakah orangnya? Semoga kisah berikut ini bisa memberikan hikmah yang luar biasa. Kisah orang yang ingin berubah dengan menempuh jalan maju. Maju menuju sumber keajaiban.

Satu hari saya jalan melintas di suatu daerah. Tertidur di dalam mobil. Saat terbangun, ada tanda pom bensin sebentar lagi. Saya pesen ke supir saya, “Nanti di depan ke kiri ya…”

“Masih banyak, Pak Ustadz…”

Saya paham. Supir saya mengira saya pengen beli bensin. Padahal bukan. Saya pengen buang air kecil. Begitu berhenti dan keluar dari mobil, ada seorang petugas security (satpam).

“Pak Ustadz!”, dari jauh ia melambai dan mendekati saya. Saya menghentikan langkah, menunggu beliau.

“Pak Ustadz, alhamdulillah nih bisa ketemu Pak Ustadz. Biasanya kan hanya melihat di TV saja…”. Saya senyum saja. Nggak ke-geer-an, insya Allah, he he he. “Saya ke toilet dulu ya”.

“Nanti saya ingin ngobrol, boleh Ustadz?”

“Saya buru-buru loh. Tentang apaan sih?”

“Saya bosan jadi satpam, Pak Ustadz.”

Sejurus kemudian saya sadar, ini Allah pasti yang “berhentiin” saya. Lagi enak-enak tidur di perjalanan, saya terbangun pengen pipis. Eh, nemu pom bensin. Akhirnya ketemu sekuriti ini. Berarti barangkali saya kudu bicara dengan dia. Sekuriti ini barangkali “target operasi” dakwah hari ini. Bukan jadwal setelah ini. Begitu pikir saya.

Saya katakan pada sekuriti yang mulia ini, “Ok, ntar habis dari toilet ya”.

***

“Jadi, bagaimana? Bosen jadi satpam? Emangnya nggak gajian?”, tanya saya membuka percakapan. Saya mencari warung kopi, untuk bicara-bicara dengan beliau ini. Alhamdulillah ini pom bensin bagus banget. Ada minimartnya yang dilengkapi fasilitas ngopi-ngopi ringan.

“Gaji mah ada Ustadz. Tapi masa gini-gini saja?”

“Gini-gini aja itu, kalo ibadahnya gitu-gitu aja, ya memang sudah begitu. Distel kayak apa juga, agak susah untuk merubahnya” .

“Wah, ustadz langsung nembak aja nih”.

Saya meminta maaf kepada sekuriti ini umpama ada perkataan saya yang salah. Tapi umumnya begitulah manusia. Rizki mah mau banyak, tapi sama Allah nggak mau mendekat. Rizki mah mau nambah, tapi ibadah dari dulu ya begitu-begitu saja.

“Sudah shalat Ashar?”

“Barus saja, Pak Ustadz. Soalnya kita kan tugas. Tugas juga kan ibadah, iya ga? Ya saya pikir sama saja.”

“Oh, jadi ga apa-apa telat ya? Karena situ (kamu) pikir kerja situ adalah juga ibadah?”

Sekuriti itu senyum saja.

Disebut jujur mengatakan itu, bisa ya bisa tidak. Artinya, sekuriti itu bisa benar-benar menganggap kerjaannya ibadah, tapi bisa juga tidak. Cuma sebatas omongan doang. Lagian, kalo menganggap kerjaan-kerjaan kita ibadah, apa yang kita lakukan di dunia ini juga ibadah, kalau kita niatkan sebagai ibadah. Tapi, itu ada syaratnya. Apa syaratnya? Yakni kalau ibadah wajibnya, tetap nomor satu. Kalau ibadah wajibnya nomor tujuh belas, ya disebut bohong dah tuh kerjaan adalah ibadah.

Misalnya lagi, kita niatkan usaha kita sebagai ibadah, boleh ga? Bagus malah. Bukan hanya boleh. Tapi kemudian kita menerima tamu, sementara Allah datang. Artinya kita menerima tamu pas waktu shalat datang, dan kemudian kita abaikan shalat, kita abaikan Allah, maka yang demikian masihkah pantas disebut usaha kita adalah ibadah? Apalagi kalau kemudian hasil kerjaan dan hasil usaha, untuk Allah-nya lebih sedikit ketimbang untuk kebutuhan-kebutuhan kita. Kayaknya perlu dipikirin lagi tuh sebutan-sebutan ibadah.

“Disebut barusan itu maksudnya jam setengah limaan ya? Saya kan baru jam 5 nih masuk ke pom bensin ini”, saya mengejar.

“Ya, kurang lebih dah“, jawab satpam.

Saya mengingat diri saya dulu yang dikoreksi oleh seorang faqih, seorang ‘alim, bahwa shalat itu harus tepat waktu. Di awal waktu. Tiada disebut perhatian sama Yang Memberi Rizki bila shalatnya tidak tepat waktu.

Aqimish shalaata lidzikrii, dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku.

Lalu, kita bersantai-santai dalam mendirikan shalat. Entar-entaran. Itu kan jadi sama saja dengan mengentar-entarkan mengingat Allah. Maka lalu saya ingatkan sekuriti yang entahlah saya merasa he is the man yang Allah sedang berkenan mengubahnya dengan mempertemukan dia dengan saya.

“Begini ya Kang. Kalo situ shalatnya jam setengah lima, memang untuk mengejar ketertinggalan dunia saja, jauh tuh. Butuh perjalanan satu setengah jam andai Ashar ini kayak sekarang, jam tiga kurang sedikit. Bila dalam sehari semalam kita shalat telat terus, dan kemudian dikalikan sejak akil baligh, sejak diwajibkan shalat, kita telat terus, maka berapa jarak ketertinggalan kita tuh? 5 x satu setengah jam, lalu dikali sekian hari dalam sebulan, dan sekian bulan dalam setahun, dan dikali lagi sekian tahun kita telat. Itu baru telat saja, belum kalo ketinggalan atau kelupaan, atau yang lebih bahayanya lagi kalau bener-benar lewat tuh shalat? Wuah, makin jauh saja mestinya kita dari senang”.

Percakapan ini kurang lebih begitu. Mudah-mudahan sekuriti ini paham apa yang saya omongin. Dari raut mukanya, nampaknya ia paham. Mudah-mudahan demikian juga saudara-saudara ya? He he he. Belagu ya saya? Masa omongan cetek begini kudu nanya paham apa engga sama lawan bicara?

Saya katakan pada dia. Jika dia lulusan SMU, yang selama ini telat shalatnya, maka kawan-kawan selitingnya mah sudah di mana, dia masih seperti diam di tempat. Bila seseorang membuka usaha, lalu ada lagi yang buka usaha, sementara yang satu usahanya maju, dan yang lainnya sempit usahanya, bisa jadi sebab ibadah yang satu itu bagus sedang yang lain tidak. Dan saya mengingatkan kepada pembaca untuk tidak menggunakan mata telanjang untuk mengukur kenapa si Fulan tidak shalat, dan cenderung jahat lalu hidupnya seperti penuh berkah? Sedang si Fulan yang satu yang rajin shalat dan banyak kebaikannya, lalu hidupnya susah.

Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan seperti ini cukup kompleks. Tapi bisa diurai satu-satu dengan bahasa-bahasa kita, bahasa-bahasa kehidupan yang cair dan dekat dengan fakta. Insya Allah ada waktunya pembahasan yang demikian.

Kembali kepada si sekuriti, saya tanya, “Terus, mau berubah?”

“Mau Pak Ustadz. Ngapain juga coba saya kejar Pak Ustadz nih, kalau ga serius?”

“Ya sudah, deketin Allah dah. Ngebut ke Allah-nya”.

“Ngebut gimana?”, tanya sekuriti.

“Satu, benahin shalatnya. Jangan setengah lima-an lagi shalat Asharnya. Pantangan telat. Buru tuh rizki dengan kita yang datang menjemput Allah. Jangan sampai keduluan Allah”.

Si sekuriti mengaku mengerti, bahwa maksudnya, sebelum azan sudah standby di atas sajadah. Kita ini ingin rizkinya Allah, tapi tidak kenal sama Yang Membagikan Rizki. Contohnya ya pekerja-pekerja di tanah air ini. Kan aneh. Dia bekerja supaya dapat gaji. Dan gaji itu rizki. Tapi giliran Allah memanggil, sedang Allah-lah Tuhan yang sejatinya menjadikan seseorang bekerja, malah kelakuannya seperti tidak menghargai Allah. Bertemudengan klien kita rapih,wangi, dan persiapannya masya Allah. Eh, giliran ketemu Allah, amit-amit pakaiannya, tidak ada persiapan, dan tidak segan-segan menunjukkan wajah dan fisik lelahnya. Ini namanya tidak kenal sama Allah.

“Yang kedua,” saya teruskan.



“Yang kedua, keluarin sedekahnya.”

Saya inget betul, sekuriti itu tertawa. “Pak Ustadz, bagaimana mau sedekah, hari gini saja nih, sudah pada habis belanjaan. Hutang di warung juga terpaksa dibuka lagi. Alias sudah mulai ngambil dulu bayar belakangan.”

“Ah, entenya saja kali yang kebanyakan beban. Memang gajinya berapa?”

“Satu koma tujuh, Pak ustadz”.

“Wuah, itu mah gede banget. Maaf ya, untuk ukuran sekuriti, yang orang sering sebut orang kecil, itu udah gede”.

“Yah, kan kudu bayar motor, bayar kontrakan, bayar susu anak, bayar ini bayar itu. Emang ga cukup Pak ustadz”.

“Itu kerja gaji bisa gede, memang sudah lama kerjanya?”

“Kerjanya sih sudah tujuh tahun. Tapi gede gaji bukan karena sudah lama kerjanya. Saya ini kerjanya pagi-siang-sore-malam, ustadz”.

“Koq bisa?”

“Ya, sebab saya tinggal di mess. Jadi dihitung sama bos bagaimana gitu sampe ketemu angka 1,7 juta”.

“Terus, kenapa masih kurang?”

“Ya itu, sebab saya punya tanggungan banyak…”

“Secara dunianya, lepas saja itu tanggungan. Kayak motor. Ngapain juga ente kredit motor? Kan ga perlu?”

“Pengen kayak orang-orang, Pak Ustadz”.

“Ya susah kalau begitu mah… Pengen kayak orang-orang: motornya. Bukan ilmu dan ibadahnya. Bukan cara dan kebaikannya. Repot”.

Sekuriti ini nyengir. Memang ini motor kalau dilepas, dia punya 900 ribu. Rupanya angsuran motornya itu 900 ribu. Tidak jelas tuh dari mana dia nutupin kebutuhan dia yang lain. Kontrakan saja sudah 450 ribu sama air dan listrik. Kalau melihat keuangan model begini, ya nombok dah jadinya.

“Ya sudah, sudah keterlanjuran ya? Ok. Shalatnya bagaimana? Mau diubah?”

“Mau Ustadz. Saya benahin dah“.

“Bareng sama istri ya. Ajak dia. Jangan sendirian. Ibarat sandal, lakukan berdua. Makin cakep kalo anak-anak juga dikerahin. Ikutan semuanya membenahi shalat”.

“Siap ustadz”.

“Tapi sedekahnya tetap kudu loh“.

“Yah Ustadz. Kan saya sudah bilang, tidak ada”.

“Sedekahin saja motornya. Kalo engga, apa keq…“.

“Jangan Ustadz. Saya sayang-sayang ini motor. Susah lagi belinya. Tabungan juga ga ada. Emas juga ga punya”.

Sekuriti ini berpikir, saya kehabisan akal untuk nembak dia. Tapi saya akan cari terus. Sebab tanggung. Kalo dia hanya betulin shalatnya saja, tapi sedekahnya tetap ga keluar, lama keajaiban itu akan muncul. Setidaknya menurut ilmu yang saya dapat. Kecuali Allah berkehendak lain. Ya lain soal itu mah.

Sebentar kemudian saya bilang sama ini sekuriti, “Kang, kalo saya tunjukin bahwa situ bisa sedekah, yang besar lagi sedekahnya, situ mau percaya?”

Si sekuriti mengangguk.

“Ok, kalo sudah saya tunjukkan, mau ngejalanin?” .

Sekuriti ini mengangguk lagi. “Selama saya bisa, saya akan jalanin,” katanya, mantap.

“Gajian bulan depan masih ada ga?”

“Masih. Kan belum bisa diambil?”

“Bisa. Dicoba dulu”.

“Entar bulan depan saya hidup bagaimana?”

“Yakin ga sama Allah?”

“Yakin…”

“Ya kalau yakin, titik. Jangan koma. Jangan pakai kalau…”

Sekuriti ini saya bimbing untuk kasbon. Untuk sedekah. Sedapatnya. Tapi usahakan semua. Supaya bisa signifikan besaran sedekahnya sehingga perubahannya terasa. Dia janji akan membenahi mati-matian shalatnya. Termasuk dia akan polin shalat taubatnya, shalat hajatnya, shalat dhuha dan tahajjudnya. Dia juga janji akan lebih rajin di waktu senggang untuk membaca Al Qur’an.

Perasaan sudah lama banget dia memang ga lari kepada Allah. Shalat Jum’at saja nunggu iqomat, sebab dia sekuriti. Wah, susah dah. Dan itu dia aminin. Itulah barangkali yang sudah membuat Allah mengunci mati dirinya hanya menjadi sekuriti sekian tahun, padahal dia Sarjana Akuntansi!

Ya, rupanya dia ini Sarjana Akuntansi. Pantesan juga dia tidak betah dengan posisinya sebagai sekuriti. Tidak kena di hati. Tidak sesuai sama rencana. Tapi ya begitu dah hidup. Apa boleh buta, eh, apa boleh buat. Yang penting kerja dan ada gajinya. Bagi saya sendiri, tidak mengapa punya banyak keinginan. Asal keinginan itu keinginan yang diperbolehkan, masih dalam batas-batas wajar. Dan tidak apa-apa juga memimpikan sesuatu yang belum kesampaian sama kita. Asal apa? Asal kita barengin dengan peningkatan ibadah kita. Kayak sekarang ini, biarkan saja harga barang pada naik. Tidak usah khawatir. Ancam saja diri, agar mau menambah ibadah-ibadahnya. Jangan malah berleha-leha. Akhirnya hidup termakan dengan tingginya harga. Tidak kebagian.

***

Sekuriti ini kemudian maju ke atasannya, mau kasbon. Ketika ditanya untuk apa? Dia nyengir tidak menjawab. Tetapi ketika ditanya berapa? Dia jawab, “Pol. Satu koma tujuh (1,7 juta). Semuanya…”

“Mana bisa?” kata komandannya.

“Ya Pak, saya kan tidak pernah kasbon. Tidak pernah berani. Baru ini saya berani.”

Komandannya terus mengejar, untuk apa? Akhirnya mau tidak mau sekuriti ini menjawab dengan menceritakan pertemuannya dengan saya. Singkat cerita, sekuriti ini direkomendasikan untuk bertemu langsung dengan owner pom bensin. Katanya, kalau pakai jalur formal, dapat kasbonan 30% saja belum tentu lolos cepat. Alhamdulillah, bos besarnya menyetujui. Sebab komandannya ini ikutan merayu, “Buat sedekah katanya Pak”, begitu kata komandannya.

Subhaanallaah, satu pom bensin itu menyaksikan perubahan ini. Sebab cerita si sekuriti ini sama komandannya, yang merupakan kisah pertemuannya dengan saya, menjadi kisah yang dinanti the end story-nya. Termasuk dinanti oleh bosnya.

“Kita coba lihat, berubah ga tuh si sekuriti nasibnya”, begitulah pemikiran kawan-kawannya yang tahu bahwa si sekuriti ini ingin berubah bersama Allah melalui jalan shalat dan sedekah.

Hari demi hari, sekuriti ini dilihat oleh kawan-kawannya rajin betul shalatnya. Tepat waktu terus. Dan lumayan istiqamah ibadah-ibadah sunnahnya. Bosnya yang mengetahui hal ini, senang. Sebab tempat kerjanya menjadi barokah dengan adanya orang yang mendadak jadi shaleh begini. Apalagi kenyataannya si sekuriti tidak mengurangi kedisiplinan kerjaannya. Malah tambah cerah mukanya.

Sekuriti ini mengaku dia cerah, sebab dia menunggu janjinya Allah. Dan dia tahu janji Allah pastilah datang. Begitu katanya, menantang ledekan kawan-kawannya yang pada mau ikutan rajin shalat dan sedekah, asal dengan catatan dia berhasil dulu.

Saya tertawa mendengar dan menuliskan kembali kisah ini. Bukan apa-apa, saya demen sama yang begini. Sebab insya Allah, pasti Allah tidak akan tinggal diam. Dan barangkali akan betul-betul mempercepat perubahan nasib si sekuriti. Supaya benar-benar menjadi tambahan uswatun hasanah (contoh yang baik) bagi yang belum punya iman. Dan saya pun tersenyum dengan keadaan ini, sebab Allah pasti tidak akan mempermalukan-Nya juga, sebagaimana Allah tidak akan mempermalukan si sekuriti.

Suatu hari bos sekuriti pernah berkata, “Kita lihatin nih dia. Kalau dia tidak kasbon (hutang) saja, berarti dia berhasil. Tapi kalau dia kasbon, maka kelihatannya dia gagal. Sebab untuk apa sedekah satu bulan gaji di depan yang diambil di muka, kalau kemudian kasbon. Percuma…”

Tapi subhaanallaah, sampai akhir bulan berikutnya, si sekuriti ini tidak kasbon. Berhasilkah?

Tunggu dulu… Kawan-kawannya ini tidak melihat motor besarnya lagi. Jadi, tidak kasbonnya dia ini, sebab kata mereka barangkali aman karena menjual motor. Bukan dari keajaiban mendekati Allah. Saatnya ngumpul dengan si bos, ditanyalah si sekuriti ini sesuatu urusan yang sesungguhnya adalah rahasia dirinya.

“Benar nih, ga kasbon? Sudah akhir bulan loh. Yang lain bakalan gajian. Sedang situ kan sudah diambil bulan kemarin”.

Sekuriti ini bilang tadinya sih dia sudah siap-siap memang mau kasbon kalau sampai pertengahan bulan ini tidak ada tanda-tanda. Tapi kemudian cerita si sekuriti ini benar-benar bikin bengong semua orang.

Sebab apa? Sebab kata si sekuriti, pasca dia membenahi shalatnya, dan dia sedekah besar yang belum pernah dia lakukan seumur hidupnya, yakni hidupnya di bulan depan yang dia pertaruhkan. Terjadilah keajaiban…

Di kampung, ada transaksi tanah, yang melibatkan dirinya. Padahal dirinya tidak terlibat secara fisik. Sekedar memediasi saja lewat sms ke pembeli dan penjual. Katanya, dari transaksi ini, Allah persis mengganti 10 x lipat. Bahkan lebih. Dia sedekah 1,7 juta gajinya. Tapi Allah mengaruniainya komisi penjualan tanah di kampungnya sebesar 17,5 juta. Dan itu terjadi begitu cepat. Sampai-sampai bulan kemarin juga belum selesai. Masih tanggalan bulan kemarin, belum berganti bulan.  Sadar kekuatannya sampai seperti itu, akhirnya dia malu sama Allah. Motornya yang selama ini dia sayang-sayang, dia jual! Uangnya melek-melek untuk sedekah. Tuh motor dia pakai untuk memberangkatkan ibadah haji satu-satunya ibunya yang masih hidup.

Subhaanallaah kan? Itu jual motor, kurang. Sebab itu motor dijual cepat harganya tidak nyampe 13 juta. Tapi dia tambahin 12 juta dari 17 jt uang cash yang dia punya. Sehingga ibunya punya 25 juta. Tambahannya dari simpanan ibunya sendiri.

Si sekuriti masih bercerita, bahwa dia merasa aman dengan uang 5 juta sisa transaksi. Dan dia merasa tidak perlu lagi motor. Dengan uang ini, ia aman. Tidak perlu kasbon. Mendadak si bos itu yang kagum. Dia lalu mengumpulkan semua karyawannya, dan menyuruh si sekuriti ini bercerita tentang keberkahan yang dilaluinya selama satu setengah bulan ini.

Apakah cukup sampai di situ perubahan yang terjadi pada diri si sekuriti?

Tidak…

Si sekuriti ini kemudian diketahui oleh owner pom bensin tersebut sebagai sarjana S1 Akuntansi. Lalu dia dimutasi di perusahaan si owner yang lain, dan dijadikan staf keuangan di sana. Masya Allah, masya Allah, masya Allah. Berubah, berubah, berubah!

Saudara-saudaraku sekalian. Cerita ini bukan sekedar cerita tentang Keajaiban Sedekah dan Shalat saja. Tapi soal tauhid. Soal keyakinan dan iman seseorang kepada Allah, Tuhannya. Tauhid, keyakinan, dan imannya ini bekerja menggerakkan dia hingga mampu berbuat sesuatu. Tauhid yang menggerakkan! Begitu saya mengistilahkan. Sekuriti ini mengenal Allah. Dan dia baru sedikit mengenal Allah. Tapi lihatlah, ilmu yang sedikit ini dipakai sama dia, dan diyakini. Akhirnya? Jadi! Bekerja penuh untuk perubahan dirinya, untuk perubahan hidupnya.

Subhaanallaah, masya Allah…

Dan lihat juga cerita ini, seribu kali si sekuriti ini berhasil keluar sebagai pemenang, siapa kemudian yang mengikuti cerita ini? Kayaknya kawan-kawan se-pom bensinnya pun belum tentu ada yang mengikuti jejak suksesnya si sekuriti ini. Barangkali cerita ini akan lebih dikenang sebagai sebuah cerita manis saja. Setelah itu, kembali lagi pada rutinitas dunia.

Yah, barangkali tidak semua ditakdirkan menjadi manusia-manusia pembelajar. Pertanyaan ini layak juga diajukan kepada pembaca yang saat ini membaca kisah ini? Apa yang ada di benak Saudara? Biasa sajakah? Atau mau bertanya, siapa sekuriti ini yang dimaksud? Di mana pom bensinnya? Bisakah kita bertemu dengan orang aslinya? Berdoa saja. Sebab kenyataannya juga untuk saya tidak gampang menghadirkan testimoni aslinya. Semua orang punya prinsip hidup yang berbeda.

Di antara semua pembaca saja ada yang insya Allah saya yakin mengalami keajaiban-keajaiban dalam hidup ini. Sebagiannya memilih diam saja, dan sebagiannya lagi memilih menceritakan ini kepada satu dua orang saja, dan hanya orang-orang tertentu saja yang memilih untuk benar-benar terbuka untuk dicontoh. Dan memang bukan apa-apa, ketika sudah dipublish, memang tidak gampang bagi seseorang menempatkan dirinya untuk menjadi contoh.

Yang lebih penting bagi kita sekarang ini, bagaimana kemudian kisah ini mengisnpirasikan kita semua untuk kemudian sama-sama mencontoh kisah ini. Kita ngebut sengebut-ngebutnya menuju Allah. Yang merasa dosanya banyak, sudah, jangan terus-terusan meratapi dosanya. Kejar saja ampunan Allah dengan memperbanyak taubat dan istighfar, lalu mengejarnya dengan amal shalih.

***

[Catatan: Kisah ini diambil dari essay Kuliah Online Ustadz Yusuf Mansur, saya sajikan kepada pembaca semata-mata agar semoga ada manfaat dan teladan yang bisa kita ambil]





Masihkah kita sombong


Sungguh Maha Besar, Melihat Ciptaan-Nya saja Kita tidak mampu apalagi Melihat Allah SWT, Renungkanlah bahan bacaan di bawah ini semoga kita terhindar dari Perbuatan Sombong. Sesungguhnya kita Sangat Kecil di Mata ALLAH SWT.
Tim unikaneh.com mendapatkan beberapa gambar mengenai perbandingan ukuran bumi, diantara beberapa bagian di jagat raya ini.


Gambar menunjukkan besar bumi dibandingkan dengan planet2 yang ukurannya lebih kecil, yaitu : Venus, Mars, Mercury, dan Pluto.

Lalu kita lihat gambar di bawah ini…




Ini bumi dibandingkan dengan planet2 yang lebih besar.. Ada Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Selanjutnya…


Perhatikan Bumi apabila dibandingkan dengan Matahari.

Next…


Apabila dibandingkan dengan Arcturus, Matahari saja sudah terlihat sangat kecil, apalagi Bumi.

Sampai sini…


Dan disini matahari sudah tak terlihat, bagaimana dengan bumi..?
Dengan perbandingan diatas tadi, setidaknya kita menjadi sadar betapa kecilnya bumi, apalagi kita sebagai penghuninya. Terbayang jelas jagat raya yang sangat besar pada gambar skala-skala diatas. Bumi kita tidak kelihatan lagi di sini , bahkan matahari hanya sebesar debu.

Antares adalah bintang ke-15 yang paling terang di angkasa. Sebenarnya masih banyak yang lebih besar lagi dari Antares, tapi belum ada bukti dan bahkan satelit huble tercanggihpun belum bisa memotretnya.
Saya sempat berpikir juga… Siapakah kita…?
Layakkah kita sombong dihadapan ALLAH ?
Apakah tujuan hidup kita…?
Apa yang membuat hidup kita, manusia, berharga, mulia dihadapan ALLAH…?
Bumi saja yang menurut kalian besarnya cuma setitik, gimana kalian yang sangat kecil??? jadi.. tidaklah pantas manusia berjalan di atas muka bumi ini dengan sombong terhadap sesama makhluk Allah, apalagi berlaku sombong terhadap Penciptanya, Yang Maha Besar, Allah SWT.

http://votreesprit.wordpress.com/2012/01/20/masihkah-anda-sombong-setelah-melihat-gambar-ini/

Rahasia Warna Langit Ketika Waktu Shalat



“Menjelang waktu Maghrib, alam berubah ke warna merah dan di waktu ini kita kerap dinasihatkan oleh orang-orang tua agar tidak berada di luar rumah. Ini karena spektrum warna pada waktu ini menghampiri frekuensi jin dan iblis (infra-red) dan ini bermakna jin dan iblis pada waktu ini amat bertenaga kerana mereka beresonansi dengan alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan juga sebaiknya berhenti dahulu pada waktu ini (solat Maghrib dulu ). Rahasia waktu Maghrib atau warna merah ialah keyakinan, frekuensi otot, saraf dan tulang.



Tahukah anda bahwa warna merah yang dipancarkan oleh alam ketika itu mempunyai resonansi yang sama dengan jin dan syaitan. Kita lebih baik untuk berada di dalam rumah pada waktu magrib ini.”

oooh pantesan… hawa setan ternyata.. Berikut hasil search lengkapnya :

1. Waktu Subuh
Suka perhatiin ga, kalau waktu selepas subuh apalagi menjelang siang, warna langit itu (kalau cerah) berwatna biru yang diselingi dengan merah (orange) yang dihasilkan oleh sinar mentari yang mau terbit.

Dalam islam tidur setelah subuh itu ga boleh gan karena akan ketinggalan rizki. Seperti Sabda Rasulullah,
“Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi harinya”
(HR. Abu Dawud no. 2606, Tirmidzi no. 1212, Ibnu Majah no. 2236, shahih
At-Targhiib waTarhiib no, 1693)


Selain itu, mengapa kita tidak dibenarkan tidur selepas subuh adalah karana warna biru mempertenagakan kelenjar tyroid. Bila kelenjar tyroid kita lemah seseorang itu akan mengalami masalah kehausan sepanjang hari.

Pada Waktu Subuh Alam berada dalam spektrum warna biru muda yang bersamaan dengan frekuensi tiroid yang mempengaruhi sistem metabolisma tubuh. Jadi warna biru muda atau waktu Subuh mempunyai rahasia yang berkaitan dengan rizki dan komunikasi. Mereka yang kerap tertinggal waktu Subuhnya ataupun terlewat secara berulang-ulang kali, lama kelamaan akan menghadapi masalah komunikasi dan rizki.
Ini karena tenaga alam yaitu biru muda tidak dapat diserap oleh tiroid yang mesti berlaku dalam keadaan roh dan jasad dalam keadaan tidur dalam arti kata lain lebih baik terjaga daripada tidur. Disini juga dapat kita ambil hikmah untuk solat di awal waktu.

Bermulanya saat azan Subuh, tenaga alam pada waktu itu berada pada tahap optimum. Tenaga inilah yang akan diserap oleh tubuh melalui konsep resonansi pada waktu rukuk dan sujud. Jadi mereka yang terlewat Subuhnya sebenar sudah mendapat tenaga yang tidak optimum lagi.

2. Waktu Dzuhur
Ketika ini warna kuning mendominasi atmosfera. Mengurangi makan pada waktu kuning (siang hari) ialah amalan yang terbaik untuk menjaga supaya pemikiran menjadi kreatif, tajam, dan peka. Ini adalah mengapa kita amat digalakkan untuk melakukan puasa sunah Senin dan
Kamis untuk menggurangi beban kerja organ pencernaan.

Spektrum warna pada waktu ini bersamaan dengan frekuensi perut dan hati yang berkaitan dengan sistem pencernaan. Warna kuning ini mempunyai rahasia yang berkaitan dengan keceriaan. Jadi mereka yang selalu ketinggalan atau terlewat Zuhurnya berulang- ulang kali dalam hidupnya akan menghadapi masalah di perut dan hilang sifat cerianya.

3. Waktu Ashar
Kemudian warna alam akan berubah kepada warna orange, yaitu masuknya waktu Ashar di mana spektrum warna pada waktu ini bersamaan dengan frekuensi prostat, uterus, ovarium dan testis yang merangkumi sistem reproduktif.

Rahasia warna orange ialah kreativitas. Orang yang kerap tertinggal Asar akan hilang daya kreativitasnya dan lebih malang lagi kalau di waktu Asar dipakai buat tidur.

4. Waktu Magrib
Menjelang waktu Maghrib, alam berubah ke warna merah dan di waktu ini kita kerap dinasihatkan oleh orang-orang tua agar tidak berada di luar rumah. Ini karena spektrum warna pada waktu ini menghampiri frekuensi jin dan iblis (infra-red) dan ini bermakna jin dan iblis pada waktu ini amat bertenaga kerana mereka beresonansi dengan alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan juga sebaiknya berhenti dahulu pada waktu ini (solat Maghrib dulu ). Rahasia waktu Maghrib atau warna merah ialah keyakinan, frekuensi otot, saraf dan tulang.

Tahukah anda bahwa warna merah yang dipancarkan oleh alam ketika itu mempunyai resonansi yang sama dengan jin dan syaitan. Kita lebih baik untuk berada di dalam rumah pada waktu magrib ini.

5. Waktu Isya
Apabila masuk waktu Isya, alam berubah ke warna merah dan seterusnya memasuki fasa Kegelapan. Waktu Isya ini menyimpan rahasia ketenteraman dan kedamaian dimana frekuensinya bersamaan dengan sistem kawalan otak.

Mereka yang kerap ketinggalan Isyanya akan selalu berada dalam kegelisahan. Alam sekarang berada dalam Kegelapan dan sebetulnya, inilah waktu tidur dalam Islam dimana keseluruhan sistem
tubuh berada dalam keadaan relax / istirahat.
http://jamaahmasjid.blogspot.com/2012/02/rahasia-warna-langit-ketika-waktu.html

Biasakan STW (Shalat Tepat Waktu)






teringat akan ceramah Ustadz Yusuf mansur dalam suatu ceramahnya, yang cuplikannya seperti ini :

“di jaman saya masih muda dulu, kira di tahun 95an , perusahaan yang saya miliki tumbuh sangat pesat,  setiap bulannya menghasilkan laba 30juta an , jaman pada waktu msh belum krisis moneter seperti itu ,  yang kira2 uang segitu bisa menghasilkan mobil kijang , karena untuk beli mobil kijang di jaman tersebut dapet tuh seharga 20juta an. Artinya sebulan dapet mobil kijang masih ada kembalian lagi.

tp di jaman itu saya msh berantakannya , terutama hubungan saya dengan maha kuasa, saya sholat sih , tp sholatnya sama kayak yang lain , dhuhur jam setengah 3 , biar deketan ama ashar, shubuh& isya sering telatnya , yang tepat waktu cuman 1 yaitu megriban doang, sholat gak ada ba’diyahnya gak juga qoblyahnya, jamaah apalgi ! SESUNGGHNYA saya teringat dengan almarhum Bapak saya bahwa yang saya dapatkan itu hanyalah sampah

terbukti saya langsung diinjek ama Alloh ,  utang saya di tahun 2000 mencapai 2M , usaha saya bangkrut total ,akibatnya saya langsung tersadar , saya tidak akan bisa menanggung beban sebesar itu kecuali atas bantuan Alloh SWT cuman masalahnya bagaimana kita bisa mendapatkan bantuan Alloh?? itu yang yang saya pikirkan waktu itu , bagaimana membuat Alloh berkehendak membantu saya?? Bagaimana mendapatkan ridho Alloh yang saat itu terasa begitu jauh?

saya tersungkur , saya cek apa yang menyebabkan keadaan menjadi seperti ini, ketika saya mulai instropeksi saya mulai menyadari , banyak hak hak terhadap Alloh yang tidak saya tunaikan , sholatnya sering lalai ,  orang tua sering saya kecewakan akibat perilaku saya yang terkadang kelewat batas , saya dulu pernah menjual sertifikat tanah tanpa ada restu dari orang tua , tp sekarang alhamdulillah mereka sudah merestuinya.

Abdullah Ibnu Mas’ud RA berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, amal perbuatan apa yang paling afdhal?” Beliau menjawab, “Shalat tepat pada waktunya.” Aku bertanya lagi, “Lalu apa lagi?” Beliau menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.” Aku bertanya lagi, “Kemudian apa lagi, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Berjihad di jalan Allah.” (HR. Bukhari)


Saya mulai tobat , saya benerin sholat saya , saya banyakin sedekahnya, saya banyak berisghfar, meminta ampun kepada Alloh ,  meminta restu kepada orang tua . pokoknya saya melakukan cara cara yang diajarkan oleh para guru pesantren saya , para orang tua yang sudah didasarkan pada alhadist dan alquran.

saya inget bener , saya yang waktu itu hutangnya banyak , saya kerjanya cuman bisa ngajar di madrasah , yang gajinya seminggu cuman 50rb -100rb perak , sebagian besar dari gaji tersebut saya sedekahkan, sisanya saya buat makan untuk saya dan keluarga saya. di kala susah tersebut alhamdulillah saya bisa melaksanakan sholat tahajjud 2 tahun berturut turut tanpa putus ,  begitu terus dan Alhammdulillah di tahun 2004 hutang saya lunas, hidup saya berubah total , sebagai tambahan saya dapat hadiah, hadiahnya saya dijadikan oleh sebagai Ustadz di Indonesia, negeri yang amat kita cintai.

cara alloh bukan cara cara manusia , banyak tidak terpikir dengan cara caraNya yang tidak terbatas , yang tak dimasuk logika , karena logika manusia hanya berdasarkan apa yang tampak , bukan yang tak tampak , sedangkan cara cara Alloh adalah cara cara langit, cara cara yang tidak tampak , mungkin terlihat sangat kebetulan , tapi kebetulan yang berkali kali apa bisa disebut sebagai kebetulan?
di dunia ini tak ada yang kebetulan , semuanya terjadi karena ada penyebabnya , walaupun penyebab dari kejadian tersebut tidak bisa kita logikakan akibat daya jangkau otak kita yang terbatas. kita tak akan bisa pernah menjangkau dengan otak bagaimana nabi musa membelah laut merah sehingga firaun bisa tenggelam disana, bagaimana nabi musa atas izin Alloh mengubah tongkatnya jadi ular , otak kita jg gk akan bisa menjangkau bagaimana nabi isa memunculkan hidangan makanan langsung turun dari langit, bagaiamana nabi muhammad bisa membelah bulan dengan tangannya padahal nabi muhammad berada di bumi, bagaimana nabi ismail dengan hentakan kakinya yag pada saat itu masih bayi bisa mengeluarkan air di atas padang pasir yang tandus dimana air itu tak akan pernah habis walapun jutaan umat manusia  mengambilnya dari dulu hingga sekarang.

Cara cara Alloh seperti ini akan hadir pada mereka yang selalu taat kepadaNya, selalu istiqomah ,selalu bertawakal , selalu sabar mengharapkan bantuan Alloh hadir. Hasbunalloh wa ni’mal wakil , ni’mal maula wani’mannasir lahawla walaquwwata illah billahill’aliyyil ‘adzim

Janagn sia-siakan waktumu




Ada artikel yang berisi dialog seseorang yang sedang mengisi bensin di suatu SPBU dengan seorang satpam penjaga disitu.

Penanya : “Kerja disini digaji pak?”

Satpam : “Iya dong pak.”

Penanya : “Alhamdulillah ya, masih bisa kerja dan digaji. Sementara ada orang lain yang ngga’ punya pekerjaan apalagi digaji”

Satpam : “Iya sih, pak. Tapi, Saya bosan pak, sudah 7 tahun begini terus … jadi satpam aja. Gaji pun naik
ala kadarnya.”

Penanya : “Ooo begitu ya pak. Ohya, sudah sholat pak?”

Satpam : “Belum. Nanti aja, tanggung. Jam 5-an aja deh.”

Penanya : “Wah, sekarang jam 3-an, waktunya ashar. Kalau bapak sholat jam 5 berarti menunda sholat 2 jam. Kalau satu hari ada 5 waktu sholat, rata-rata bapak menunda 5 x 2 jam = 10 jam. Artinya Satu minggu bapak menunda 7 x 10 jam = 70 jam. Satu bulan 4 x 70 jam = 280 jam. Satu tahun bapak menunda 12 x 280 jam = 3360 jam. Dan akhirnya selama 7 tahun bapak telah menunda sholat selama 7 x 3360 jam = 3520 jam atau sama dengan 3 tahun. Nah, jadi dari 7 tahun yang bapak merasa bosan itu, bapak telah kehilangan 3 tahun menunda sholat.”

Satpam : “Wah, iya-ya pak. Banyak banget ya.”

Penanya : “Iya pak. Wajar kalau rezeki bapak tertunda juga.”

Penanya : “Sholatlah tepat waktu pak. Kalau sudah bisa, sholatlah berjama’ah, kalau sudah bisa, tambahkan dengan yang sunah, kalau sudah bisa, lengkapi dengan sholat Dhuha dan Tahajud. Lalu sempurnakan dengan sedekah.”

Satpam : “Iya pak, astaghfirullah. Jadi selama ini saya sendiri yang menjadi penyebab tertundanya rezeki Allah turun.”

Nyuussss, bagai es segar yang mengguyur udara panas dibulan puasa ini, beberapa kalimat tanya-jawab antara seorang ustadz yang sering tampil di TV dengan seorang satpam SPBU itu memberikan kesegaran, kesejukan sekaligus efek kejut bagi saya yang selama ini masih sering melewatkan sholat di awal waktu.

Mungkin juga sebagian rezeki yang tertunda selama ini adalah buah dari ketidaktaatan saya sendiri pada perintah Sang Pemilik Kekayaan dan Pemberi rezeki.
Astaghfirullahal’adziim. Yaa Robb ampuni dan kasihilah hamba-Mu ini.

Minggu, 24 Juni 2012

kenangan saat kkn di umy


Membuat kegitan di sekitar masjid menyenangkan, mari memakmurkan masjid !




BACK TO MASJID ! bersama rizma Al Barokah
Bikin outbond mabit, perpustakaan masjid ,  

strategi marketing branding 36 (trhee six) , ada bakpia patuk 76 ada juga coptail 36, roti kering 36, es manisan 36, pokoknya serba 36, sale pisang 36, pepaya california from 36 , hudup menuju desa agro bahari 36 , di pantai 36,





menghidupkan kegitan masjid semoga ada temen2 yang rela berbagi tentang ilmu Agama islam dan membimbing warga sini agar menjadi desa yang hatinya selalu terkait di masjid, mungkin selepas kami masjid akan sepi lagi, tapi kami yakin suatu saat masjid Al Barokah jamaahnya mludak amin , kami rindu ini bukan perpisahan tapi awal akan persaudaraan,Terimakasih sudah menerima kami selama di KKN mohon maaf bila banyak salah.  

Kamis, 21 Juni 2012

Tauhid Pondasi Bangunan Islam








Islam ibarat sebuah bangunan, sedangkan akidah merupakan dasar atau pondasi yang urgen (penting) bagi berdirinya bangunan Islam secara keseluruhan. Kuat lemahnya bangunan tergantung pada pondasinya. 

Meskipun bangunan itu terbuat dari besi dan beton, namun jika pondasinya terbuat dari kayu-kayu yang rapuh, maka bangunan yang kuat tadi akan menjadi bangunan yang mudah roboh.

 Sehingga semakin besar suatu bangunan, maka semakin membutuhkan pondasi yang kuat dan menghunjam ke bumi. Hal lain yang dapat dipetik dari hakikat ini adalah kita harus membangun pondasi (asas) terlebih dahulu sebelum mendirikan bangunan.


Akidah yang kuat diumpamakan sebagai pohon yang baik yaitu akarnya menghunjam ke bumi, cabangnya menjulang ke langit, berdiri kukuh, tidak mudah tergoyahkan meskipun diterjang oleh badai, dan pohon itu memberikan buah yang ranum lagi menyenangkan. Sebagaimana firman Alloh dalam QS.Ibrahim:24-25

Kekuatan akidah yang seperti itu akan memancar dari sikap hidup dan perilaku pemiliknya. Semua amal perbuatannya berasas dan berasal dari akidah Islam yang merupakan pantulan sinar keimanan dan aplikasi yang nyata atas keyakinan “laa ilaaha illallah”. 

Sedangkan setiap perbuatan yang tidak bersumber dari akidah Islam, maka tidak akan bernilai dan sia-sia belaka. Sebagaimana firman Alloh dalam QS. Ibrahim :18

Kenapa syarat masuk islam itu syahadat ? 

lanjutkan berpetualang : http://lovetauhid.blogspot.com/2014/04/perjalanan-berpkir-untuk-menuju-iman.html

Nasihat sahabat




"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)". (Q.S. Ali Imran: 14).

Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk". (QS. Al-Isra’ : 32)

"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya (dari hal yang haram); yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat". Katakanlah kepada wanita yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya (dari yang haram)". (QS. An-Nur: 30-31).


jarir bin Abdillah -radhiyallahu ‘anhuma- berkata,

سَأَلْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ عَنْ نَظَرِ الْفَجْأَةِ ؟ فَقَالَ: اِصْرِفْ بَصَرَكَ

"Aku bertanya kepada Rasulallahi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- tentang pandangan yang tiba-tiba (tanpa sengaja)? Maka beliau bersabda, "Palingkan pandanganmu". [HR. Muslim (2159), Abu Dawud (2148), At-Tirmidziy (2776)]

Telah ditulis bagi setiap bani Adam bagiannya dari zina, pasti dia akan melakukannya, kedua mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zinanya adalah mendengar, lidah (lisan) zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang, kaki zinanya adalah melangkah, sementara qalbu berkeinginan dan berangan-angan, maka kemaluanlah yang membenarkan (merealisasikan) hal itu atau mendustakannya". [HR. Al-Bukhoriy (5889) dari Ibnu Abbas, dan Muslim (2657) dari Abu Hurairah]

Syaikh Ibnu Baz Råhimahullåh ditanya: Bagaimana hukumnya laki-laki memandangi wajah dan tubuh kaum wanita peragawati atau penyanyi yang tampil di layar televisi, bioskop, video atau gambar yang dicetak di atas kertas?

Beliau Råhimahullåh menjawab: Haram memandangnya karena bisa menyebabkan timbulnya fitnah. Ayat yang mulia dalam surat An-Nur telah menyatakan,

"Katakanlah kepada laki-laki yang beriman. 'Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang de-mikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat'." (An-Nur: 30).


Seorang dilarang berduaan dengan lawan jenisnya yang bukan mahramnya, karena hal itu akan membuat setan lebih leluasa menggoda dan menjerumuskan seseorang dalam zina, dan pengantarnya.

Rasulllah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,

لَا يَخْلُوَنَّ أَحَدُكُمْ بِامْرَأَةٍ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ ثَالِثُهُمَا

"Jangan sekali-sekali salah seorang di antara kalian (kaum pria) berduan dengan seorang wanita, karena setan adalah pihak ketiganya". [HR. At-Tirmidziy (2165), dan Ahmad (114). Hadits ini di-shohih-kan oleh Al-Albaniy dalam Al-Irwa’ (6/215)]

Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,

لَأَنْ يُطْعَنَ فِيْ رَأْسِ رَجُلٍ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيْدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لَا تَحِلُّ لَهُ

"Andaikan kepala seseorang di cerca dengan jarum besi, itu lebih baik (ringan) baginya dibandingkan menyentuh seorang wanita yang tak halal baginya". [HR. Ar-Ruyaniy dalam Al-Musnad (227/2), dan Ath-Thobroniy dalam Al-Kabir (486, & 487)]


Kisah Umar bin Khattab




Ya Allah...buatlah Islam ini kuat dengan masuknya salah satu dari kedua orang ini. Amr bin Hisham atau Umar bin Khattab." Salah satu dari doa Rasulullah pada saat Islam masih dalam tahap awal penyebaran dan masih lemah. Doa itu segera dikabulkan oleh Allah. Allah memilih Umar bin Khattab sebagai salah satu pilar kekuatan islam, sedangkan Amr bin Hisham meninggal sebagai Abu Jahal.
Umar bin Khattab dilahirkan 12 tahun setelah kelahiran Rasulullah saw. Ayahnya bernama Khattab dan ibunya bernama Khatmah. Perawakannya tinggi besar dan tegap dengan otot-otot yang menonjol dari kaki dan tangannya, jenggot yang lebat dan berwajah tampan, serta warna kulitnya coklat kemerah-merahan.
Beliau dibesarkan di dalam lingkungan Bani Adi, salah satu kaum dari suku Quraisy. Beliau merupakan  khalifah kedua didalam islam setelah Abu Bakar As Siddiq.
Nasabnya adalah Umar bin Khattab bin Nufail bin Abdul Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qarth bin Razah bin 'Adiy bin Ka'ab binLu'ay bin Ghalib. Nasab beliau bertemu dengan nasab Nabi pada kakeknya Ka'ab. Antara beliau dengan Nabi selisih 8 kakek. lbu beliau bernama Hantamah binti Hasyim bin al-Mughirah al-Makhzumiyah. Rasulullah memberi beliau "kun-yah" Abu Hafsh (bapak Hafsh) karena Hafshah adalah anaknya yang paling tua; dan memberi "laqab" (julukan) al Faruq.

Umar bin Khattab masuk Islam
Sebelum masuk Islam, Umar bin Khattab dikenal sebagai seorang yang keras permusuhannya dengan kaum Muslimin, bertaklid kepada ajaran nenek moyangnya, dan melakukan perbuatan-perbuatan jelek yang umumnya dilakukan kaum jahiliyah, namun tetap bisa menjaga harga diri. Beliau masuk Islam pada bulan Dzulhijah tahun ke-6 kenabian, tiga hari setelah Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam.

Ringkas cerita, pada suatu malam beliau datang ke Masjidil Haram secara sembunyi-sembunyi untuk mendengarkan bacaan shalat Nabi. Waktu itu Nabi membaca surat al-Haqqah. Umar bin Khattab kagum dengan susunan kalimatnya lantas berkata pada dirinya sendiri- "Demi Allah, ini adalah syair sebagaimana yang dikatakan kaum Quraisy." Kemudian beliau mendengar Rasulullah membaca ayat 40-41 (yang menyatakan bahwa Al Qur'an bukan syair), lantas beliau berkata, "Kalau begitu berarti dia itu dukun." Kemudian beliau mendengar bacaan Nabi ayat 42, (Yang menyatakan bahwa Al-Qur'an bukan perkataan dukun.) akhirnya beliau berkata, "Telah terbetik lslam di dalam hatiku." Akan tetapi karena kuatnya adat jahiliyah, fanatik buta, pengagungan terhadap agama nenek moyang, maka beliau tetap memusuhi Islam.

Kemudian pada suatu hari, beliau keluar dengan menghunus pedangnya bermaksud membunuh Nabi. Dalam perjalanan, beliau bertemu dengan Nu`aim bin Abdullah al 'Adawi, seorang laki-laki dari Bani Zuhrah. Lekaki itu berkata kepada Umar bin Khattab, "Mau kemana wahai Umar?" Umar bin Khattab menjawab, "Aku ingin membunuh Muhammad." Lelaki tadi berkata, "Bagaimana kamu akan aman dari Bani Hasyim dan Bani Zuhrah, kalau kamu membunuh Muhammad?" Maka Umar menjawab, "Tidaklah aku melihatmu melainkan kamu telah meninggalkan agama nenek moyangmu." Tetapi lelaki tadi menimpali, "Maukah aku tunjukkan yang lebih mencengangkanmu, hai Umar? Sesuugguhnya adik perampuanmu dan iparmu telah meninggalkan agama yang kamu yakini."

Kemudian dia bergegas mendatangi adiknya yang sedang belajar Al Qur'an, surat Thaha kepada Khabab bin al Arat. Tatkala mendengar Umar bin Khattab datang, maka Khabab bersembunyi. Umar bin Khattab masuk rumahnya dan menanyakan suara yang didengarnya. Kemudian adik perempuan Umar bin Khattab dan suaminya berkata, "Kami tidak sedang membicarakan apa-apa." Umar bin Khattab menimpali, "Sepertinya kalian telah keluar dari agama nenek moyang kalian." Iparnya menjawab, "wahai Umar, apa pendapatmu jika kebenaran itu bukan berada pada agamamu?"  Mendengar ungkapan tersebut Umar bin Khattab memukulnya hingga terluka dan berdarah, karena tetap saja saudaranya itu mempertahankan agama Islam yang dianutnya, Umar bin Khattab berputus asa dan menyesal melihat darah mengalir pada iparnya.
Umar bin Khattab berkata, 'Berikan kitab yang ada pada kalian kepadaku, aku ingin membacanya.' Maka adik perempuannya berkata," Kamu itu kotor. Tidak boleh menyentuh kitab itu kecuali orang yang bersuci. Mandilah terlebih dahulu!" lantas Umar bin Khattab mandi dan mengambil kitab yang ada pada adik perempuannya. Ketika dia membaca surat Thaha, dia memuji dan muliakan isinya, kemudian minta ditunjukkan keberadaan Rasulullah.

Tatkala Khabab mendengar perkataan Umar bin Khattab, dia muncul dari persembunyiannya dan berkata, "Aku akan beri kabar gembira kepadamu, wahai Umar! Aku berharap engkau adalah orang yang didoakan Rasulullah pada malam Kamis, 'Ya Allah, muliakan Islam.dengan Umar bin Khatthab atau Abu Jahl (Amru) bin Hisyam.' Waktu itu, Rasulullah berada di sebuah rumah di daerah Shafa." Umar bin Khattab mengambil pedangnya dan menuju rumah tersebut, kemudian mengetuk pintunya. Ketika ada salah seorang melihat Umar bin Khattab datang dengan pedang terhunus dari celah pintu rumahnya, dikabarkannya kepada Rasulullah. Lantas mereka berkumpul. Hamzah bin Abdul Muthalib bertanya, "Ada apa kalian?" Mereka menjawab, 'Umar (datang)!" Hamzah bin Abdul Muthalib berkata, "Bukalah pintunya. Kalau dia menginginkan kebaikan, maka kita akan menerimanya, tetapi kalau menginginkan kejelekan, maka kita akan membunuhnya dengan pedangnya." Kemudian Nabi menemui Umar bin Khattab dan berkata kepadanya. "... Ya Allah, ini adalah Umar bin Khattab. Ya Allah, muliakan Islam dengan Umar bin Khattab." Dan dalam riwayat lain: "Ya Allah, kuatkanlah Islam dengan Umar."
Seketika itu pula Umar bin Khattab bersyahadat, dan orang-orang yang berada di rumah tersebut bertakbir dengan keras. Menurut pengakuannya dia adalah orang yang ke-40 masuk Islam. Abdullah bin Mas'ud berkomentar, "Kami senantiasa berada dalam kejayaan semenjak Umar bin Khattab masuk Islam."

Kepemimpinan Umar bin Khattab
Keislaman beliau telah memberikan andil besar bagi perkembangan dan kejayaan Islam. Beliau adalah pemimpin yang adil, bijaksana, tegas, disegani, dan selalu memperhatikan urusan kaum muslimin. Pemimpin yang menegakkan ketauhidan dan keimanan, merobohkan kesyirikan dan kekufuran, menghidupkan sunnah dan mematikan bid'ah. Beliau adalah orang yang paling baik dan paling berilmu tentang al-Kitab dan as-Sunnah setelah Abu Bakar As Siddiq.

Kepemimpinan Umar bin Khattab tak seorangpun yang dapat meragukannya. Seorang tokoh besar setelah Rasulullah SAW dan Abu Bakar As Siddiq. Pada masa kepemimpinannya kekuasaan islam bertambah luas. Beliau berhasil menaklukkan Persia, Mesir, Syam, Irak, Burqah, Tripoli bagian barat, Azerbaijan, Jurjan, Basrah, Kufah dan Kairo.
Dalam masa kepemimpinan sepuluh tahun Umar bin Khattab itulah, penaklukan-penaklukan penting dilakukan Islam. Tak lama sesudah Umar bin Khattab memegang tampuk kekuasaan sebagai khalifah, pasukan Islam menduduki Suriah dan Palestina, yang kala itu menjadi bagian Kekaisaran Byzantium. Dalam pertempuran Yarmuk (636), pasukan Islam berhasil memukul habis kekuatan Byzantium. Damaskus jatuh pada tahun itu juga, dan Darussalam menyerah dua tahun kemudian. Menjelang tahun 641, pasukan Islam telah menguasai seluruh Palestina dan Suriah, dan terus menerjang maju ke daerah yang kini bernama Turki. Tahun 639, pasukan Islam menyerbu Mesir yang juga saat itu di bawah kekuasaan Byzantium. Dalam tempo tiga tahun, penaklukan Mesir diselesaikan dengan sempurna.

Penyerangan Islam terhadap Irak yang saat itu berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Persia telah mulai bahkan sebelum Umar bin Khattab naik jadi khalifah. Kunci kemenangan Islam terletak pada pertempuran Qadisiya tahun 637, terjadi di masa kekhalifahan Umar bin Khattab. Menjelang tahun 641, seseluruh Irak sudah berada di bawah pengawasan Islam. Dan bukan hanya itu, pasukan Islam bahkan menyerbu langsung Persia dan dalam pertempuran Nehavend (642), mereka secara menentukan mengalahkan sisa terakhir kekuatan Persia. Menjelang wafatnya Umar bin Khattab di tahun 644, sebagian besar daerah barat Iran sudah terkuasai sepenuhnya. Gerakan ini tidak berhenti tatkala Umar bin Khattab wafat. Di bagian timur mereka dengan cepat menaklukkan Persia dan bagian barat mereka mendesak terus dengan pasukan menyeberang Afrika Utara. 

Selain pemberani, Umar bin Khattab juga seorang yang cerdas. Dalam masalah ilmu diriwayatkan oleh Al Hakim dan Thabrani dari Ibnu Mas’ud berkata, ”Seandainya ilmu Umar bin Khattab diletakkan pada tepi timbangan yang satu dan ilmu seluruh penghuni bumi diletakkan pada tepi timbangan yang lain, niscaya ilmu Umar bin Khattab lebih berat dibandingkan ilmu mereka. Mayoritas sahabatpun berpendapat bahwa Umar bin Khattab menguasai 9 dari 10 ilmu. Dengan kecerdasannya beliau menelurkan konsep-konsep baru, seperti menghimpun Al Qur’an dalam bentuk mushaf, menetapkan tahun hijriyah sebagai kalender umat Islam, membentuk kas negara (Baitul Maal), menyatukan orang-orang yang melakukan sholat sunah tarawih dengan satu imam, menciptakan lembaga peradilan, membentuk lembaga perkantoran, membangun balai pengobatan, membangun tempat penginapan, memanfaatkan kapal laut untuk perdagangan, menetapkan hukuman cambuk bagi peminum "khamr" (minuman keras) sebanyak 80 kali cambuk, mencetak mata uang dirham, audit bagi para pejabat serta pegawai dan juga konsep yang lainnya.

Namun dengan begitu beliau tidaklah menjadi congkak dan tinggi hati. Justru beliau seorang pemimpin yang zuhud lagi wara’. Beliau berusaha untuk mengetahui dan memenuhi kebutuhan rakyatnya. Dalam satu riwayat Qatadah berkata, ”Pada suatu hari Umar bin Khattab memakai jubah yang terbuat dari bulu domba yang sebagiannnya dipenuhi dengan tambalan dari kulit, padahal waktu itu beliau adalah seorang khalifah, sambil memikul jagung ia lantas berjalan mendatangi pasar untuk menjamu orang-orang.” Abdullah, puteranya berkata, ”Umar bin Khattab berkata, ”Seandainya ada anak kambing yang mati di tepian sungai Eufrat, maka umar merasa takut diminta pertanggung jawaban oleh Allah SWT.”

Beliaulah yang lebih dahulu lapar dan yang paling terakhir kenyang, Beliau berjanji tidak akan makan minyak samin dan daging hingga seluruh kaum muslimin kenyang memakannya…
Tidak diragukan lagi, khalifah Umar bin Khattab adalah seorang pemimpin yang arif, bijaksana dan adil dalam mengendalikan roda pemerintahan. Bahkan ia rela keluarganya hidup dalam serba kekurangan demi menjaga kepercayaan masyarakat kepadanya tentang pengelolaan kekayaan negara. Bahkan Umar bin Khattab sering terlambat salat Jum'at hanya menunggu bajunya kering, karena dia hanya mempunyai dua baju.

Kebijaksanaan dan keadilan Umar bin Khattab ini dilandasi oleh kekuatirannya terhadap rasa tanggung jawabnya kepada Allah SWT. Sehingga jauh-jauh hari Umar bin Khattab sudah mempersiapkan penggantinya jika kelak dia wafat. Sebelum wafat, Umar berwasiat agar urusan khilafah dan pimpinan pemerintahan, dimusyawarahkan oleh enam orang yang telah mendapat ridha Nabi SAW. Mereka adalah Utsman bin AffanAli bin Abu ThalibThalhah bin UbaidilahZubair binl AwwamSa'ad bin Abi Waqqash, dan Abdurrahman bin Auf. Umar menolak menetapkan salah seorang dari mereka, dengan berkata, aku tidak mau bertanggung jawab selagi hidup sesudah mati. Kalau AIlah menghendaki kebaikan bagi kalian, maka Allah akan melahirkannya atas kebaikan mereka (keenam orang itu) sebagaimana telah ditimbulkan kebaikan bagi kamu oleh Nabimu.


Wafatnya Umar bin Khattab
Pada hari Rabu bulan Dzulhijah tahun 23 H Umar Bin Kattab wafat, Beliau ditikam ketika sedang melakukan Shalat Subuh oleh seorang Majusi yang bernama Abu Lu’luah, budak milik al-Mughirah bin Syu’bah diduga ia mendapat perintah dari kalangan Majusi. Umar bin Khattab dimakamkan di samping Nabi saw dan Abu Bakar as Siddiq, beliau wafat dalam usia 63 tahun.

Selasa, 19 Juni 2012

Pernah dengar tentang ‘Senyum Talenta’ ? #1 di FKY 2012


Pernah dengar tentang ‘Senyum Talenta’ ?

Hmm…mungkin sebagian besar dari para pembaca belum pernah mendengarnya. ‘Senyum Talenta’ adalah sebuah program yang sudah cukup lama digagas oleh Senyum Community, dengan maksud mencari bakat-bakat seni terpendam di antara anak-anak dan remaja dari berbagai Panti Asuhan yang bekerjasama dengan SC. Bakat-bakat seni ini bisa berupa nyanyi, musik, akting/teater, ataupun menulis karya sastra dan non-fiksi. Boleh dibilang, semacam ‘Senyum Idol’ gitulah, hehee.

Soft launching dari program ini sudah dimulai pada acara ‘Jazz Smile’ tanggal 30 Januari 2012 yang lalu, melalui penampilan grup band dari panti asuhan Al Hakim (masih pada ingat kan?).
Nah, tanggal 28 Juni 2012 mendatang, grand launching ‘Senyum Talenta’ ini akan dilaksanakan melalui penampilan dari anak-anak panti asuhan Al Quddus dan Nurul Yasmin di Festival Kesenian Yogyakarta pada pukul 16.30-17.00 WIB.

Pentas ini diberi judul ‘SETIA Show #1’ alias ‘Senyum Talent Indonesia Show jilid 1’.

Ada sekawanan anak-anak Al Quddus yang akan bermain dalam drama bertajuk ‘Kakak Senyum’. Penampilan mereka akan dibantu oleh kakak-kakak dari teater KRST Psikologi UGM, dan tentu saja di bawah pelatihan dari Senyum Talenta. Ceritanya apa? Nggak seru dong, kalau diceritain sekarang. Datang aja langsung dan tonton penampilan mereka, yang bakal ditutup oleh solo performance dari Suryanti (panti asuhan Nurul Yasmin) yang akan membawakan dua buah lagu.

Simpan dompet anda, karena semua pertunjukan ini sifatnya GRATIS! Kecuali kalau waktu masuk ke Benteng Vredeburg-nya harus bayar tiket, hihihi.
So, siapkan diri kamu untuk menyaksikan calon-calon bintang masa depan!!! :)

nb : kamu bisa mendukung program ini dengan datang dalam acara ini ataupun donasi melalui rekening :
  • BRI KCP UGM 216401001022502 a.n  Dwi Wahyu Arif Nugroho
  • Bank Mandiri cab. Yogyakarta Katamso No. Rek. 1370007480144  a.n Dwi Wahyu Arif Nugroho
  • BNI Cab UGM Yogya 0225606051 a.n  Dwi Wahyu Arif Nugroho

Senin, 18 Juni 2012

Senyum ceria ramadhan



bismillah
insyaAllah ramadhan tahun ini Senyum y kembali membuat sejarah dg mengelar :
SENYUM CERIA RAMADHAN 2012 di 15 Panti Asuhan di Jogja, Klaten, Solo, Wonosobo, Magelang, Malang & Jakarta

jadilah bagian sejarah & Keceriaan selama Ramadhan, mau?

dibuka kesempatan utk berbagi mjd pemateri terutama untuk tanggal :

1. Selasa |24/7/12 PA Al Wahhaab | Dero, CondongCatur, Depok, Sleman


2. Minggu | 29/7/12 Panti Asuhan Yatim Putra Muhammadiyah Klaten | Jl. Cemara No. 8 Klaten

3. Kamis | 2/8/12 PA Ibadah Bunda | Bangirejo, Karangwaru

4. Sabtu | 4/8/12 PA Aiyah Surakarta | Jl. Sam Ratulangi Manahan Kodya Surakarta , Jawa Tengah

info lengkap : http://www.senyumkita.com/scr/

Kunci surga adalah Sholat




Kedudukan istimewa Sholat dalam Agama:
Sholat merupakan tiang agama
Sholat adalah rukun Islam yang kedua
Sholat merupakan ibadah yang kali pertama di wajibkan Allah swt
Sholat adalah ibadah yang kali pertama di hisab pada hari akhir kelak
Sholat merupakan hal terkhir yang diwasiatkan Rosulullah swas kepada umatnya
Sholat merupakan kunci surga
Sholat sebagai sarana penghubung antara hamba dan Tuhannya
Sholat merupakan cahaya penerang kalbu orang mukmin
Sholat merupakan batasan yang memisahkan seseorang dengan kekufuran 


Manfaat dan keutamaan Sholat Subuh:


DISAKSIKAN LANGSUNG OLEH MALAIKAT.
Allah swt berfirman dalam QS. Al Isra’(17):78, yang artinya ; dan (dirikanlah pula Sholat) subuh. Sesungguhnya Sholat Subuh itu disaksikan (oleh para malaikat)”


MANIFESTASI KEMENANGAN MELAWAN SYETAN. 
Rosulullah saw bersabda, “Syetan mengikat tengkuk kepala kalian saat tidur dengan tiga ikatan. 
Pada setiap ikatan syetan membisikkan,’tidurlah! Malam masih panjang’. Apabila ia bangun lalu berdzikir (berdoa) kepada Allah swt, maka terlepaslah ikatan pertama. Apabila ia berwudlu, maka lepaslah ikatan kedua. Kemudian apabila ia Sholat, maka lepaslah ikatan ketiga.Sehingga pagi itu ia menjadi semangat. Tetapi kalau ia tidak bangun , maka pagi itu jiwanya menjadi terpuruk dan malas” (HR Bukhori dan Muslim).


TERBEBAS DARI KENCING SYETAN. 
Rosulullah bersabda,”Syetan mengencingi telinga seseorang yang terlelap tidur sampai pagi hari sehingga ia tidak melaksanakan sholat” (HR Bukhari)





MENDAPATKAN PAHALA LAKSANA SHOLAT SATU MALAM. 
Rosulullah saw bersabda,”siapa saja yang sholat isya’ berjama’ah , maka seakan-akan dia telah sholat setengah malamm dan barang siapa yang sholat subuh berjama’ah, maka seakan-akan dia telah melaksanakan sholat malam semalam suntuk (HR Bukhari)


MENDAPATKAN KILAUAN CAHAYA YANG TERANG PADA HARI KIAMAT. 
Rosulullah saw bersabda,”berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan dalam kegelapan menuju masjid-masjid dengan cahaya yang terang benderang pada hari kiamat.” (HR Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)


DOSA-DOSA DIAMPUNI. 
Diriwayatkan dari bapaknya Sahl bin Mu’adz bin anas al-juhani, ia berkata,”Rosulullah saw, bersabda, “siapa saja tetap duduk di Musholla, setelah melaksanakan dua rakaat sholat subuh sampai ia melaksanakan sholat dhuha, dan ia tiak berucap kecuali yang baik, maka dosa-dosanya akan diampuni Allah swt, walaupun dosanya itu lebih banyak dari buih di lautan.” (HR Abu Daud)




DISELAMATKAN DARI PANAS API NERAKA. 
Rosulullah saw bersabda,”tidak akan masuk neraka, orang yang menegakkan sholat sebelum matahari terbit (subuh) dan sholat sebelum matahari terbenam (Ashar)” (HR Muslim dan Ahmad)


KABAR GEMBIRA DAN JAMINAN MASUK SURGA. 
Rosulullah SAW bersabda,”barang siapa sholat dua waktu yang dingin (subuh dan Isya’), niscaya ia akan masuk surga” (HR Bukhari)


RIZKINYA DILAPANGKAN ALLAH SWT.
“Pada suatu saat, setelah Rosulullah saw, melaksanakan Sholat subuh, ia pulang dan mendapati Fatimah, putrinya masih tertidur. Lalu beliau membalikkan tubuh fatimah seraya berkata,’Hai Fatimah, bangunlah dan saksikan rizki dari Tuhanmu, karena Allah swt membagi rezeki hamba-hamba-Nya diantara sholat Subuh hingga terbit matahari.” (HR. Al-Mundziri, no.2747) 


MENDAPATKAN PERLINDUNGAN ALLAH SWT
Rosulullah saw bersabda,”siapa saja yang menunaikan Sholat Subuh, amak ia berada dalam lindungan Allah swt. Maka janganlah sampai Allah swt. menarik kembali jaminan-Nya kepada kalian dengan sebab apapun. Karena siapa saja yang jaminannya telah dicabut oleh-Nya dengan sebab apapun, maka jaminan itu akan tercabut. Kemudia Allah swt akan melemparkannya ke neraka jahanam”. (HR Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)


MENDAPATKAN KEBERKAHAN DARI ALLAH SWT
Pada suatu saat Rosulullah saw bersabda, seraya berdoa, “Ya Allah swt. Berkahilah umatku pada pagi hari mereka” (HR Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad dan Ibnu Majah)




l. MENDAPATKAN PAHALA YANG SEPADAN HAJI DAN UMROH
Rosulullah saw, bersabda,”Barang siapa menunaikan Sholat Subuh berjama’ah, kemudian duduk berdzikir kepada Allah swt, hingga terbit matahari, kemudia sholat dua raka’at (Dhuha), maka baginya seperti pahala haji dan umroh secara sempurna…sempurna…sempurna” (HR Tirmidzi). 


Rosulullah saw bersabda,”Batas antara kita dengan orang-orang munafik adalah menegakkan sholat Isya’ dan subuh, sebab orang-orang munafik tidak sanggup menegakkan kedua sholat itu. (HR. Malik, no.268)


Sucikan Niat. Niatkan dalam hati kita akan bangun sebelum adzan subuh dikumandangkan. Dan niatkan itu karena Allah swt mengabulkan dan membangunkan kita pada waktu yang kita minta.
Hindari Dosa dan maksiat, segera bertaubat
Ukur pola makan dan atur pola tidur dengan baik
Yakinkan diri bisa bangun dengan alat pengingat




Rasulullah bersabda : “Kunci surga adalah Sholat, dan kunci Sholat adalah wudhu” (HR Tirmidzi)