Selasa, 10 Juli 2012

Pena FSRMY (Forum silaturohmi Remaja Masjid Yogyakarta)


Alahamdulillah edisi #3 akhirnya terbit juga edisi 2 bisa didownload ya di ebooknya ,buat temen-temen yang menghendaki mini book pena  fsrmy bentuk cetak bisa bantu kami juga jadi makelar buku pena fsrmy yang dibagikan secara gratis dan terbit tiap bulan  .

Membagikan di remaja masjid di kampungmu  di sekitarmu bisa dapat pahala loh memberi petunjuk kepada kebenaran, dakwah agar temen-temen kita makin cinta dan hatinya selalu rindu ke masjid.

Nah ada sekitar 400-500 masjid di jogja sendiri yuk siapa mau bantu membagikan pena ke remaja-remaja masjid bisa hub yuris di 0857-436-060-27


Al Hadits menyatakan “ Barang siapa memberi petunjuk kepada kebaikan, sama pahalanya seperti orang yang melakukannya.( Hr. Bukhori )




cuplikan Pena edisi 3 



Karya bersejarah
-Abd Al Mu’min ibn Yusuf: Pembuat biola
-Al Kindi: Penemu not musik, yang mana apabila digabungkan akan menghasilkan harmoni
-Umar ibn Khaththab: Di masanya, tersebarlah islam sampai sepertiga wilayah dunia. Sehingga, Bahasa Arab menjadi bahasa dunia ketika itu
-Ibnu Sina: Pakar ilmu kedokteran. Karya-karyanya diakui dunia hingga saat ini
-Hisyam ibn Abdurrahman:  Pembaharu dalam kemiliteran, sekaligus pemprakarsa tentara bayaran di Spanyol
-Walisongo: Penyebar ajaran islam di Tanah Air
.Tanpa karya kephlawanan dari; Jendral Soedirman, Sultan Agug, Bung Tomo, Kahar Muzakir, Deuh Bereuh, HAMKA, dll., mungkin negeri kita sudah terjajah Belanda. Sebab, mereka adalah pejuang yang rela pertaruhkan nyawa demi kemerdekaan Indonesia. Mereka berjihad fii sabilillah! ALLAHUAKBAR!
-Sayyid Quthb; mewariskan kitab-kitabnya, hingga kini masih ada
-Imam Hasan Al Banna; mampu mewariskan kader-kader dakwah yang mendunia di usianya yangrelative masih muda
-Ibnul Qayyim Al Jauziyah; pakar dalam persoalan cinta, karyanya (buku) menjadi rujukan para ‘ulama hingga kini
-Opick; berkarya dengan lagu-lagu islaminya, begitu juga Maher Zain, Debu, Hadad Alwi, Sulis, dll
-Habiburrahman El Sirazy; berkarya untuk islam dan Tanah Air dengan novelnya, juga A. Fuadi dan Andrea Hirata
-Anis Matta, Salim A Fillah, Solikhin Abu Izzudin dan Moh. Fauzil Adhim; berkarya melalui tulisan-tulisannya (yang dibukukan)
-Adapun Ki H. Ahmad Dahlan, Ust. Fahrurrozi, Kang Fanni, Kang Puji; mereka berkarya melalui caranya masing-masing demi Islam, Indonesia dan Kota Jogja tercinta ini



Sisi lain 1
Dunia mengira teknologi modern di era ini, adalah orang-orang barat penggagasnya.  Namun tidak. Coba kita kaji tentang kamera. Dulu Ibnu Al Haitham dan Kamaludin Al Farissi (orang islam) memelajari fenomena gerhana matahari, kemudian membuat lubang kecil yang memungkinkan citra mathari semi nyata, yang diproyeksikan pada bidang datar. Hingga akhirnya, kajian ilmu opticberupa opscura ini, mendasari kinerja sebuah kamera yang sampai saat ini digunakan oleh umat manusia di dunia. Inilah awal kamera itu ada, dan cendekiawan muslim-lah penggagasnya.
Dunia barat boleh bangga dengan mesin-mesin canggihnya. Tetapi alangkah baik  andai mereka –juga kita- mahfum, siapa penemu pertamanya sehingga mengilhami mesin-mesin canggih itu ada? Badi Al Zaman Abdullez ibn Alrazz Al Jari, yang lahir di Iraq pada abad ke-12, menjadi jawaban atas pertanyaan kita. Beliau adalah tokoh besar di bidang mekanik dan industri, penemu mesin untuk yang pertama kali itu. Di zamannya, beliau dijulukki bapak teknik mesin. Maka, betapa hebat orang islam terdahulu itu. Nah, bagaimanakan dengan kita?

Sisi lain 2
Kenapa islam sekarang tertinggal dalam hal teknologi dan ilmu pengetahuan umum? Pernah ada masa-masa dimana umat islam itu kalah oleh orang-orang barat.  Lantas diambillah oleh mereka seluruh ilmu pengethun di negeri islam, negeri yang sudah mereka kalahkan itu. Jadi tak heran, bukan, bila kini mereka mnguasi berbgai ilmu pengetahuan untuk menakhlukkan dunia?  Sobat, tanpa islam, dunia ini tiada akan jadi apa-apa. Sebab, begitu banyak karya besar yang sudah umat uslam sumbangkan kepada dunia ini!

Ada beberapa langkah yang kami cermati, tentang bagaimana menciptakan sebuah karya besar itu…

Pertama, jadilah pembaca!
-Dengan membaca tingkah ‘burung’, lahirlah pesawat terbang
-Dengan membaca bentuk ‘tikus’, kini hadir di hdapan kita ‘mouse’ computer dan Honda Jazz (Hehe, mungkin kali ya!?)
-Dengan membca buku, seorang penulis terilham tuk menulis buku
Orang barat, Herb Cohen, mengatakan, “Siapa yang menguasai informasi akan menguasai dunia.” Dan ternyata, informasi hanya diperoleh dengan membaca. Bacalah! Baca apa saja, sak karepmu. Sebab, ayat pertama pun berbunyi; “Bacalah!” (QS Al ‘Alaq: 1)

Kedua, jadilah perancang!
“Makhluk pertama ciptaanNya ialah pena, lalu Dia berfirman “Tulislah!” Tanya pena, “Apa yang harus kutulis, Rabbi?” Kata Allah, “Tulis segala ketentuan yang Kutakdirkan pada semua makhlukKu.” (HR. Ahmad)
Usai membaca, siapkanlah pena (alat tulis)! Lalu coret-coret kertas dengannya. Misal mau bikin desain baju. Untuk mendapatkan hasil terbaik, pasti akan ada beberapa yang harus dihapus, beberapa yang perlu ditambah dan diganti. Demikianlah tugas pena itu: ia merekam ilmu, ia mencatat, ia mencoret-coret untuk mempersiapkan karya terbaiknya. Di sini antum (kamu) juga dituntut untuk memanfaatkan akal, dimana ia adalah makhluk tercanggih dan lbih canggih dari computer tercanggih manapun. Gunakanlah ia untuk berpikir serta merancang rancangan karya. Dan lagi, bukankah setiap benda (motor, mobil, handphone) memiliki rancangannya sendiri? Jadi, mulailah dari kini Sobat menjadi perancang karya masa depan yang handal. Demi Islam, demi Indonesia, dan demi Kota Jogja tercinta ….

Oiah, pena sudah berkembang jadi bentuk lain loowh. Namanya computer. Nah, Sobat jika punya benda ini, bisa merancang karya dengannya. Tapi sebelum itu, download dahulu program yang bisa mendukung Sobat dalam perancangan. Ada Mc. Word untuk menulis, ada Corel untuk desain grafis dan AUTO-CAD untuk merancang rumah.

Ketiga, jadilah pembahasa!
Bahan sudah ada. Cara sudah ada. Desain juga. Next,  bahasakan semua itu. Nabi Musa, terkenal dengan sihirnya, sehingga banyak yang menjadi pengikutnya karena kemampuannya dalam sihir. Maka, sihir adalah ‘bahasa’ dakwah beliau. Sedangkan Nabi Isa terkanal dengan pengobatannya, dan pengikutnya mengikutinya sebab kemampuannya dalam pengobatan. Pengobatan, menjadi ‘bahasa’ dakwahnya. Adapun Nabi terakhir, ‘bahasa’ dakwahnya adalah perdagangan. Sehingga tak heran saja jika beliau SAW adalah seorang pedagang yang kaya-raya!

Bahasa, dalam pengertiannya, tak sebatas yang terucap dan tertulis saja. Ia luas maknanya. Ia memang terucap dan tertulis, namun juga terbentuk dan terorganisasi. Dan, setiap benda itu memiliki bahasanya sendiri. For example; Tubuh. Ia memiliki bahasa, yang kita namai bahasa tubuh.Lukisan pula. Ia adalah media si pelukis untuk berbahasa keindahan pada orang lain. Lewat ia, pelukis menyampaikan sesuatu, berbahasa. Robot.  Tentu ia punya bahasa sendiri untuk berbelok, maju, mundur, hahkan terbang. Semua bahasanya tersimpan di dalam alat canggih; chip. Dan manusia memiliki otak (akal). Tanpa bahasa, suatu benda mungkin tak berarti apa-apa, kecuali sekadar makna aslinya sendiri. Seumpama kata “Aku orang Islam Indonesia”. Ia terdiri dari Indonesia, Islam, orang dan aku. Dengan makna lain, berbahasa adalah menggabungkan hal-hal yang sudah ada dan yang sudah dipikirkan, agar menjadi sesuatu yang terbaca, tersentuh, terbentuk dan terorganisasi. Inilah langkah ketiga kita untuk menciptakan karya besar; bahasakanlah! Sebab, ini menjadi mengapa Allah ciptakan bahasa sebagai ilmu pertamaNya.

Keempat, jadilah penyampai!
Usai berbahasa, adalah tak faham apakah yang kita bentuk itu baik atau tidak, menarik atau memuakkan. Kini kita sekiranya perlu menyampaikan kepada audience –bahkan menjadi audience- atas karya-karya kita sendiri; “Bagaimana menurut Anda dengan hasil karya saya ini?” Bila masih kurang menurut mereka, kita harus mengotak-atiknya kembali, hingga ia betul-betul sempurna di mata dan hati audience itu. Di sini kita dituntut tuk belajar pada mereka nan terus-menerus. Dikarenakan mereka semua adalah guru, yang akan mengajari dan membantu kita dalam penciptaan karya besar. Jadi, tiap saat dan tiap waktu, janganlah sungkan meminta penilaian kepada mereka.

Pahala jariyah
“Apabila meninggal anak cucu Adam, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang berdoa untuknya.” (HR. Ahmad)

Lalu, berbahagialah kita! Jika ternyata, begitu banyak yang menyukai dan memanfaatkan hasil jerih payah kita. Tak tersia pencarian, penemuan dan pembelajaran sejak dahulu itu. Mereka gembira memakainya, tentu kita yang sudah membuatnya, akan lebih bergembira lagi. Habis gelap terbitlah terang, kata RA. Kartini, kini terbukti. Gelapnya, payahnya, letihnya dalam mempersiapkan karya besar itu, terhapus sudah dengan lahirnya apa yang sudah lama kita dambakan; sebuah karya yang nyata. Semuanya menjadi terang. Belumlah lagi jika apa yang kita usahakan itu mampu bertahan oleh usia. Setahun, dua tahun, tiga tahun, hingga almarhum pun ia tetap akan ada, dimanfaatkan dan dikenang. Lalu, saat hari berhadapan dengan Allah dan diperlihatkan catatan amalnya di dunia, maka terkejutlah para pengkarya kebaikan itu., “Ya Rabbi, bagaimana bisa pahalaku sebanyak ini?”
Berharap Allah menjawab, “Ya, amalmu sedikit, dosamu berbukit, tapi inilah pahala jariyah yang telah kau usahakan. Kini, selamat datang di Surgaku!”

Firman Allah
Sobat, kuasailah ke-4 elemen kesuksesan ini. Ya, keempat-empatnya. Demikian pulalah Avatar untuk mendamaikan dunia yang mesti menguasai dahului ke-4 elemen bumi; udara, air, tanah dan api. Sepertinya, angka empat kok sakral banget yah kelihatannya? Rasulullah sendiri juga dalam memimpin dunia ini menggunakan 4 sifat bagi Rasulnya; ada jujur, ada cerdas, ada amanah dan adatabligh. Nah loh?! Tapi, wallahu a’lam bishshowwab. Kami terlalu bonsai untuk memahaminya dan terlalu kerdil unuk segala ketentuanNya. Kami kembalikan pada Sobat PenaFsrmy, andai apa yang kami tuliskan benar dan mamanfaati, mari kita lakukan bersama-sama. Andai tidak, kurang atau bahkan  akan menghadirkan perselisihan, firman Allah kami rasa begitu indah ….
“…Kemudian apabila kalian berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikan ia kepada Allah (Al Qur’an) dan RasulNya (As Sunnah) jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian…” (An Nisaa’ 59)

Tunggu apa lagi…!
Sobat yang masih muda, masih remaja, tinggal di Jogja –yang kata orang-orang Jogja adalah kota paling kreatif di Indonesia- ayo! Segera bikin karya! Cukup karya yang sesuai keahlian dan bakat Sobat saja. Tidak perlu yang macem-macem… Tapi karya yang bisa menghasilkan pahala jariyah, bukannya malah dosa jariyah. Tahu kan dosa yang sifatnya adalah jariyah? Kalau tidak, tanyakan pada ahlinya yah. Ustadz, mungkin, hehehe. Yasudah, sekian dulu ya dari saya. Semoga meng-inspire Sobat untuk juga ikut berkarya bersama kami; demi Islam, demi Indonesia dan demi Kota Jogja tercinta…
Yang muda di jogja, yang punya karya…, inilah kita! ALLAHUAKBAR!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar