Sabtu, 19 Januari 2013

Banjir kok jadi Budaya


Kalo melihat di berita televisi, portal berita, koran dan radio ibu kota jakarta sedang terkena musibah rutin yang dahsyat. Menurut teman facebook ane Fadly Fauzie Firdausi masalah  BANJIR JAKARTA MEMANG KOMPLEKS,usaha engineering saja tidak cukup perlu partisipasi masyarakat berbasis ekologi


+rusaknya tata guna lahan d hulu
+debit banjir kiriman dr hulu
+kebiasaan negatif membuang sampah(pendangkalan)
+sistem pengolahan sampah tidak terpadu
+tanggul jebol
+hilangnya sempadan sungai(penyempitan)
+area resapan yg minim akibat betonisasi
+banjir kanal yang fungsinya masih berupa tampungan kaerna belum bisa dialirkan ke laut(proyek blm selesai)
+rob di daerah pantai membuat air lama menggenang akibat pasang laut

Banjir di jakarta sudah biasa malah bisa dibilang sudah jadi budaya, kalo boleh jujur bencana ini bukan semata- mata hanya karena Alam tapi karena manusianya itu sendiri. Bukan hanya salah pemerintahan tapi juga semua orang , tapi bila pemerintahnya bener insya Allah rakyatnya bener . 

Buadaya buang sampah sembarangan, pembangunan yang berlebihan, tatakota yang jelek , pokoknya kalo ngomongin inti penyebabnya ini semua adalah tangan manusia itu sendiri.

Segala kejadian pasti ada hikmah dibaliknya, kita khusnuldzon bahwa semua dari Allah adalah baik adanya mengingatkan kita agar kembali ke jalan yang benar.




Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah menjadikan mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Al-Rum : 41). 


mari merenung kawan dan beratubat 

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”.
(QS. Al Baqarah : 155-156)







1 komentar: