Sabtu, 30 Juni 2012

Biasakan STW (Shalat Tepat Waktu)






teringat akan ceramah Ustadz Yusuf mansur dalam suatu ceramahnya, yang cuplikannya seperti ini :

“di jaman saya masih muda dulu, kira di tahun 95an , perusahaan yang saya miliki tumbuh sangat pesat,  setiap bulannya menghasilkan laba 30juta an , jaman pada waktu msh belum krisis moneter seperti itu ,  yang kira2 uang segitu bisa menghasilkan mobil kijang , karena untuk beli mobil kijang di jaman tersebut dapet tuh seharga 20juta an. Artinya sebulan dapet mobil kijang masih ada kembalian lagi.

tp di jaman itu saya msh berantakannya , terutama hubungan saya dengan maha kuasa, saya sholat sih , tp sholatnya sama kayak yang lain , dhuhur jam setengah 3 , biar deketan ama ashar, shubuh& isya sering telatnya , yang tepat waktu cuman 1 yaitu megriban doang, sholat gak ada ba’diyahnya gak juga qoblyahnya, jamaah apalgi ! SESUNGGHNYA saya teringat dengan almarhum Bapak saya bahwa yang saya dapatkan itu hanyalah sampah

terbukti saya langsung diinjek ama Alloh ,  utang saya di tahun 2000 mencapai 2M , usaha saya bangkrut total ,akibatnya saya langsung tersadar , saya tidak akan bisa menanggung beban sebesar itu kecuali atas bantuan Alloh SWT cuman masalahnya bagaimana kita bisa mendapatkan bantuan Alloh?? itu yang yang saya pikirkan waktu itu , bagaimana membuat Alloh berkehendak membantu saya?? Bagaimana mendapatkan ridho Alloh yang saat itu terasa begitu jauh?

saya tersungkur , saya cek apa yang menyebabkan keadaan menjadi seperti ini, ketika saya mulai instropeksi saya mulai menyadari , banyak hak hak terhadap Alloh yang tidak saya tunaikan , sholatnya sering lalai ,  orang tua sering saya kecewakan akibat perilaku saya yang terkadang kelewat batas , saya dulu pernah menjual sertifikat tanah tanpa ada restu dari orang tua , tp sekarang alhamdulillah mereka sudah merestuinya.

Abdullah Ibnu Mas’ud RA berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, amal perbuatan apa yang paling afdhal?” Beliau menjawab, “Shalat tepat pada waktunya.” Aku bertanya lagi, “Lalu apa lagi?” Beliau menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.” Aku bertanya lagi, “Kemudian apa lagi, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Berjihad di jalan Allah.” (HR. Bukhari)


Saya mulai tobat , saya benerin sholat saya , saya banyakin sedekahnya, saya banyak berisghfar, meminta ampun kepada Alloh ,  meminta restu kepada orang tua . pokoknya saya melakukan cara cara yang diajarkan oleh para guru pesantren saya , para orang tua yang sudah didasarkan pada alhadist dan alquran.

saya inget bener , saya yang waktu itu hutangnya banyak , saya kerjanya cuman bisa ngajar di madrasah , yang gajinya seminggu cuman 50rb -100rb perak , sebagian besar dari gaji tersebut saya sedekahkan, sisanya saya buat makan untuk saya dan keluarga saya. di kala susah tersebut alhamdulillah saya bisa melaksanakan sholat tahajjud 2 tahun berturut turut tanpa putus ,  begitu terus dan Alhammdulillah di tahun 2004 hutang saya lunas, hidup saya berubah total , sebagai tambahan saya dapat hadiah, hadiahnya saya dijadikan oleh sebagai Ustadz di Indonesia, negeri yang amat kita cintai.

cara alloh bukan cara cara manusia , banyak tidak terpikir dengan cara caraNya yang tidak terbatas , yang tak dimasuk logika , karena logika manusia hanya berdasarkan apa yang tampak , bukan yang tak tampak , sedangkan cara cara Alloh adalah cara cara langit, cara cara yang tidak tampak , mungkin terlihat sangat kebetulan , tapi kebetulan yang berkali kali apa bisa disebut sebagai kebetulan?
di dunia ini tak ada yang kebetulan , semuanya terjadi karena ada penyebabnya , walaupun penyebab dari kejadian tersebut tidak bisa kita logikakan akibat daya jangkau otak kita yang terbatas. kita tak akan bisa pernah menjangkau dengan otak bagaimana nabi musa membelah laut merah sehingga firaun bisa tenggelam disana, bagaimana nabi musa atas izin Alloh mengubah tongkatnya jadi ular , otak kita jg gk akan bisa menjangkau bagaimana nabi isa memunculkan hidangan makanan langsung turun dari langit, bagaiamana nabi muhammad bisa membelah bulan dengan tangannya padahal nabi muhammad berada di bumi, bagaimana nabi ismail dengan hentakan kakinya yag pada saat itu masih bayi bisa mengeluarkan air di atas padang pasir yang tandus dimana air itu tak akan pernah habis walapun jutaan umat manusia  mengambilnya dari dulu hingga sekarang.

Cara cara Alloh seperti ini akan hadir pada mereka yang selalu taat kepadaNya, selalu istiqomah ,selalu bertawakal , selalu sabar mengharapkan bantuan Alloh hadir. Hasbunalloh wa ni’mal wakil , ni’mal maula wani’mannasir lahawla walaquwwata illah billahill’aliyyil ‘adzim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar