Senin, 19 Maret 2012

Selama 17 Tahun tinggal di kuburan

 


Bismillaahir Rahmaanir Rahiim.
Pernahkah Anda mengetahui kisah ini?
Kisah seorang pemuda yang hidup selama
17 tahun dalam kuburan?
Anda mungkin mengira bahwa ia tinggal di
daerah dekat kuburan.
Tidak! Dia tidak tinggal di daerah dekat
kuburan, tapi ia tinggal di dalam kuburan
itu sendiri.
Bagaimana kisahnya?
Anda mungkin tidak akan mempercayai
kisah ini, karena pemuda ini lahir dari
keluarga berada.
Ayah dan Ibunya orang yang terpandang
dan memiliki kekayaan yang berlimpah.
Dalam pandangan masyarakat sekitar,
kedua orang tua ini adalah orang tua yang
sempurna,
namun orang hanya bisa menilai apa yang
tampak.
Orang-orang tidak tahu bahwa kedua
orang tua terpandang inilah yang
memasukkan anaknya ke dalam kuburan,
dan menjalani hidup selama 17 tahun di
dalam kuburan!
Setiap hari, sang anak makan, minum dan
tidur di dalam kuburan, yang penuh
kegelapan.
Sang Anak juga hanya bisa menjalani apa
yang diberikan kedua orang tuanya, tanpa
perlawanan.
Menjelang ulang tahun pemuda itu yang
ke-17,
orang tuanya berjanji akan mengabulkan
apa pun permintaan si pemuda sebagai
hadiah ulang tahunnya.
Sang pemuda berpikir, inilah saatnya dia
akan mengajukan permintaannya,
ia tidak ingin lagi tinggal di kuburan, tapi
apakah orang tuanya benar-benar akan
mengabulkan permintaannya?
Hari itu pun tiba. Sang pemuda berulang
tahun yang ke-17.
Kedua orang tuanya datang menghampiri
dan menanyakan hadiah apa yang ia
inginkan.
Sang pemuda menjawab, “Ayah, Ibu… saya
tidak meminta banyak, saya hanya minta
satu hal.” “Apa, Nak? katakanlah, Ayah
dan Ibu pasti akan mengabulkan
permintaanmu”
“Ayah dan Ibu berjanji?”
“Tentu, Nak. Ayah dan Ibu berjanji akan
memenuhi permintaanmu, selama kami
mampu.”
“Ayah… Ibu… saya tidak ingin tinggal lagi
di kuburan”
“Apa? Apa maksud permintaanmu itu,
Nak?”
“Ayah sudah berjanji akan mengabulkan
permintaanku,
dan hanya itu permohonanku, Yah.”
“Iya, Nak. Ayah sudah berjanji… tapi…
tapi… Ayah tidak mengerti, Nak.”
“Ayah, sudah 17 tahun saya tinggal di sini,
tapi tidak seharipun saya mendengar Ayah
atau Ibu membaca Al-Quran.
Sedangkan Rasulullah pernah mengatakan
bahwa rumah yang tidak pernah dibacakan
Al-Quran di dalamnya adalah seperti
kuburan.
Saya tidak ingin tinggal lagi di kuburan,
Yah.”“
”Ayah dan Ibu sang pemuda terdiam.
“Ayah dan Ibu bahkan tidak pernah
mengajariku bagaimana membaca Al-
Quran.
Memang rumah ini mewah, besar dan
orang-orang melihatnya sebagai istana.
Tapi mereka tidak tahu, bahwa di mata
Rasulullah, rumah ini seperti kuburan.
Jika Ayah dan Ibu mau menepati janji
mengabulkan permintaanku, tolong Yah..
Aku tidak ingin lagi tinggal di kuburan.
Ajarilah aku membaca Al-Quran, agar
rumah ini bercahaya dengan cahaya Al-
Quran.
”Renungan Di manakah kalian selama ini
makan, minum, tidur dan menetap? di
rumahkah? di kos kah? di kontrakan kah?
atau kah di kuburan?
karena Rasulullah mengibaratkan rumah
yang tidak pernah dibacakan Al-Quran di
dalamnya, seperti kuburan..
Jadi, di manakah sebenarnya kalian tinggal
saat ini?

 Geizka Villiano Zulras 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar